Minggu, 08 November 2009

mengenai siapa atau mengapa ada ??

Memiliki ilmu adalah kewajiban bagi kita umat manusia, guna mencapai kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Mencari ilmu dimulai sejak dilahirkan sampai ke liang lahat . begitupun dengn jati diri seseorang, akan timbul jika kelak ia sendiri yang menjalanknnya.

Lahir dengan tubuh menggemaskan dengan berat kurang lebih 3, 7 kg berjenis kelamin laki – laki dengan kondisi tubuh yang sehat disertai bercak darah yang masih menempel di tubuh sang insan muda. Sambil dlihatkannya senyuman tak terhingga ibu dan ayah. Seolah – olah memberikan semangat dalam menjalankan kehidupan dimasa yang akan datang. Pria kelahiran sukabumi, 02 oktober 1990 ini bernaa lengkapkan Irfan Budiansyah dengan latar belakang yang cukup sederhana putra pertama dari pasangan suami istri ibu dan bapak budi. Anak ni sering di panggil dengan sebutan atau panggilan kesayangannya ” Cpooh” di keluarga yang sakinah mawahdah warahmah. Mempunyai karakteristik yang sangat menarik, sama seperti layaknya orang biasa begitupun saya selaku pelaku yang bernama irfan budiansyah.

Saya cukup menarik untuk bisa lebih menarik perhatian orang lain, apalagi dengan insan hawa yang saya sukai. Senang arasanya bisa bermain bergaul sejak sekolah taman kanak – kanak di Al huda, kemudian dengan melanjutkan sekolah dasar di SD neger II cicurug, masuk smp Unggulan SMP neger 1 cicurug, sampai – sampai masuk sekolah menengah atas pun unggulan SMA negeri 1 cibadak.

Sejak kecl ayah ku sering menanamkan sifat disiplin padaku sampai dewasapun tetap di gunakan bahkan sampai akhir hayat. Hasilnya terasa di perguruan tinggi dimana kita bisa menjaga diri kita dengan di bekal disilin tersebut.

Saya terutama saya adalah saya dimana saya hidup dan berdiri dengan saya memegang teguh prinsip pendirian saya. Saya orang yang penuh dengan rasa prihatin, mudah tersinggung, dan mudah di pengaruhi orang lain tapi tdak akan pernah mudah untuk bearputus asa dalam menjalan kehiduan ini. Tanggung jawab adalah sebagan dari sifat yag saya mliki. Asmara… hubungan akan menjadi terus baik bila siapapun yang mendekati mengerti akan saya. Saya senang dengan olah raga terutama yang menjanjkan akan keluarnya keringat (basket, saepakbla) bahkan dengan sangat rendah hati saya pernah menjadi bintang lapangan ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, senang rasanya dilihat banyak orang karena saya sangat senang sekali dengan yang namanya di sanjung, puji dalam hal apapun tapi tidak untu membanding – bandingkan baiknya atau buruknya.

Pergaualan merupakan tempat dimana semua orang bisa berktifitas dan manunjukan kreasinya kepada orang lain. Saya sangat senang sekali bergaul, tapi tdak untuk yang berlebih lebihan artinya saya tidak suka orang yag berlebih – lebihan. Sekarang saya beranjak 19 tahun dan Alhamdulillah di perguruan tinggi tepatnya di GUNADARMA. Saya di tuntun untuk jadi manusia yang lebih berguna kedepannya.

Saya senang akan sebuah pengalaman, tantangan , dan berbagai masukan untuk menjadikan saya lebih mengerti akan arti kehidupan. Tapi saya seorang pemalu, seorang yang tak berani mengunjuk sesuatu bila tak ada perintah, saya seorang yang perasa bilamana keadaan menghendaki untuk bersedih maka terharulah saya, dan saya seorang periang, membuat orang lain tersenyum sangat berharga bagi saya.

Hobby saya bergelung di duna seni yaitu tarik suara saya diajarkan bernyanyi sejak dini oleh ayah saya, karena dengan bernyanyi kita bisa merasa bebas, tenang, emosi terluapkan,apresiasi paling sempurna di era globalisasi pokoknya segalanya yang indah bahkan dengan bernyanyi itu saya pernah merasakan juara di suatu kontes karaoke. Senang rasanya berbagi kebahagiaan lewat music, selain itu saya juga hobby bermain alat music sebagai pendukung dari pada vocal tersebut. Saya juga hobby dalam berargument terutama dibidang yang seharusnya dargumenkan karena bisa menambah wawasan dan mmenerima banyak masukan dari orang lain. Hobby membaca, dan yang paling unik, saya hobby dengan apa yang saya lakukan bermanfaat bagi orang lain.

SAMPAI AKHRNYA SAYA BERHARAP DENGAN PENUH RASA SYUKUR

Mudah – mudahan apa yang saya cita – citakan bisa terwujud dan berguna dii masa yang akan dating.

Jumat, 30 Oktober 2009

KOSAN BERDARAH CAMPURAN

SATU DUA TIGA.....

PAGI HARI KETIKA MENTARI MULAI MENYINARI.
adzan berkumandang, eh taunya arif bangunun bwt bergegas nyuruh qta yg msh tdur bangun.... " mesjid - mesjid" serunya pada semua anak".
berangkat lah ke mesjid.
sang pria membangunkan semuanya, taunya dedi masih nyenyak. susah banget bwt di bangunin...
hahahah

bosen rasanya hidup monoton. bangun seperti biasa menikmati hidup pun sebagaimana biasanya.. tapi senangnya . semuanya masih bisa bersama....

kuliah dimmulai... selamat pagi semua..
assalamualaikumm...
jawabnya semua teman.
wah ternyata semua pada sibuk ngerjain tugas... eh datang super wava...
beserta teman" sepermainannnya..
hahah putri dan c gendut acid(kata andri seh dia genu).hahahahaah
tapi tenang semuanya, seru ko..
wah udah selese neh semua tugas...
pada kembali ketawa,,, taunya eldas menanti... stresssssssss dah smua...
aghhhhhhht.....

udah ah cape.. comemnt ja dah yg banyak....
hahahahah

biar garing yag penting bisa giting..
haha
gigit anting maksudnya..
haha

Rabu, 14 Oktober 2009

TURUNAN – MATEMATIKA SEBENARNYA DI BIDANG PENDIDIKAN

Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya. Ada lima langkah penyelesaian masalah :
1. Menyajikan penyelesaian masalah dalam bentuk umum.
2. Menyajikan kembali masalah dalam dalam bentuk operasional.
3. Menentukan strategi atau prosedur menyelesaikan masalah.
4. Menyelesaikan masalah.
5. Menganalisis dan mengevaluasi strategi penyelesaian masalah serta menemukan strategi penyelesaian masalah yang baru.

Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan. Menurut Andrea J. O'Connor bahwa "Mathematic is used by engineers to solve a very wide range of problem, including design calculations for building, machines, electronic components or chemical plants". Bidang ekonomi menggunakan konsep fungsi untuk memprediksikan produksi maupun penjualan.

Ada pepatah " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Di lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris, dan masih banyak yang lainnya. Jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka proses matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".
Hal tersebut menggugah lembaga perguruan tinggi kependidikan untuk membuka program studi pendidikan matematika. Karena peminatnya selain guru-guru yang telah mencapai gelar diploma dan karyawan perusahaan swasta, anak-anak muda yang baru lulus SLTA pun mulai tertarik dengan matematika. Banyak lulusan SLTA semua program masuk ke pendidikan matematika. Bagi yang kurang menyukai matematika harus merubah pandanganya terhadap matematika karena mau tidak mau setiap hari ia akan berhadapan dengan matematika. Selain itu prosek matematika sangat bagus di masa mendatang. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri, sehingga ada trend bahwa banyak orang beralih profesi menjadi guru khususnya guru matematika baik di lembaga pendidikan formal maupun non-formal.

Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi tersebut terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi disebut sebagai pendiferensialan ataupun diferensiasi
Secara matematis, turunan fungsi ƒ(x) terhadap variabel x adalah ƒ′ yang nilainya pada titik x adalah:

,

dengan syarat limit tersebut eksis. Jika ƒ′ eksis pada titik x tertentu, kita katakan bahwa ƒ terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika ƒ′ eksis di setiap titik pada domain ƒ, kita sebut ƒ terdiferensialkan.
Apabila z = x + h, h = x - z, dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z mendekati x, maka definisi turunan di atas dapat pula kita tulis sebagai:








Garis singgung pada (x, f(x)). Turunan f'(x) sebuah kurva pada sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut.



Perhatikan bahwa ekspresi pada definisi turunan di atas merupakan gradien dari garis sekan yang melewati titik (x,ƒ(x)) dan (x+h,ƒ(x)) pada kurva ƒ(x). Apabila kita mengambil limit h mendekati 0, maka kita akan mendapatkan kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva ƒ(x) pada titik x. Hal ini berarti pula garis singgung suatu kurva merupakan limit dari garis sekan, demikian pulanya turunan dari suatu fungsi ƒ(x) merupakan gradien dari fungsi tersebut.
Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi f(x) = x2 pada titik (3,9):



Ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan aplikasi dari turunan atau kemiringan dari sebuah grafik disebut kalkulus diferensial



Garis singgung sebagai limit dari garis sekan. Turunan dari kurva f(x) di suatu titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut. Kemiringan ini ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis sekan.
diferensial
Terdapat berbagai macam notasi matematika yang dapat digunakan digunakan untuk menyatakan turunan, meliputi notasi Leibniz, notasi Lagrange, notasi Newton, dan notasi Euler.
Notasi Leibniz diperkenalkan oleh Gottfried Leibniz dan merupakan salah satu notasi yang paling awal digunakan. Ia sering digunakan terutama ketika hubungan antar y = ƒ(x) dipandang sebagai hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Turunan dari fungsi tersebut terhadap x ditulis sebagai:

  ataupun

Notasi Lagrange diperkenalkan oleh Joseph Louis Lagrange dan merupakan notasi yang paling sering digunakan. Dalam notasi ini, turunan fungsi ƒ(x) ditulis sebagai ƒ′(x) ataupun hanya ƒ′.
Notasi Newton, juga disebut sebagai notasi titik, menempatkan titik di atas fungsi untuk menandakan turunan. Apabila y = ƒ(t), maka mewakili turunan y terhadap t. Notasi ini hampir secara eksklusif digunakan untuk melambangkan turunan terhadap waktu. Notasi ini sering terlihat dalam bidang fisika dan bidang matematika yang berhubungan dengan fisika.
Notasi Euler menggunakan operator diferensial D yang diterapkan pada fungsi ƒ untuk memberikan turunan pertamanya Df. Apabila y = ƒ(x) adalah variabel terikat, maka sering kali x dilekatkan pada D untuk mengklarifikasikan keterbebasan variabel x. Notasi Euler kemudian ditulis sebagai:
Dxy   atau  Dxf (x).

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon maaf bila ada kekurangan di posting yang saya tulis ini. Kurang lebihnya saya ucapkan terimakasih.

Selasa, 29 September 2009

DIODA

Dioda adalah merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan.
Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier.Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.
Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan - (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih besar dari 0.7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isulator.
Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isulator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dsb.



Simbol Dioda

Secara grafis, kondisi dioda dalam keadaan tidak diberi bias tegangan adalah seperti terlihat pada gambar berikut


Dioda dalam keadaan tanpa bias tegangan

Dalam gambar di atas dapat dilihat bahwa di daerah pengosongan terbentuk pasangan elektron dan hole, karena elektron bebas dari Tipe N tertarik ke daerah Tipe P. Elektron yang pindah ini, meninggalkan hole pada tipe N. Pasangan elektron-hole inilah yang kemudian akan menghalangi perpindahan elektron lebih lanjut dan dikenal sebagai potensial Barrier.

Karena terbentuk oleh dua jenis semikonduktor (N dan P), maka dioda hanya dapat melewatkan arus listrik dalam satu arah saja (ketika bias maju).
Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon (si)
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium (ge)
Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
- Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
- Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dsb.


Forward Bias
Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan anoda disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar berikut.


Dioda dengan bias tegangan maju


Dalam bias maju, kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan adalah melebihi tegangan barir, maka elektron yang tertolak tersebut akan melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah tertutup. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.

Reverse Bias
Sebaliknya jika kaki katoda disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda disambungkan dengan kutub negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias tegangan balik, seperti terlihat dalam gambar berikut.


Dioda dengan bias tegangan mundur

Ketika dioda dibias mundur, maka tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini dikarenakan elekton bebas yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif batere dan demikian juga hole pada tipe P berekombinasi dengan elektron dari batere, sehingga lapisan pengosongan menjadi semakin lebar. Dengan semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka dioda tidak akan mengalirkan arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus diperbesar, maka pada suatu harga tegangan tertentu dioda akan rusak, karena adanya proses avalan yang menyebabkan dioda rusak secara fisik.

A. Garis Beban dan Titik Operasi Dioda
Jika suatu rangkaian dioda yang seri dengan suatu hambatan pembatas (R) dan sumber tegangan (VDD), dianalisa, maka akan didapat persamaan sebagai berikut:



Jika tegangan input dan hambatan pembatas diketahui, maka hanya tegangan dan arus dioda yang tidak diketahui. Persamaan ini menyatakan hubungan yang linear antara tegangan dan arus.

Pada saat Vd sama dengan nol, maka



Titik ini disebut dengan titik jenuh (saturation point) yang terletak pada sumbu tegak arus. Sementara itu, jika Vd sama dengan Vin, maka

ID = 0

Titik ini disebut dengan titik putus (cut off point) yang terletak pada sumbu mendatar. Jika kedua titik ini dihubungkan, atau dengan mengukur titik-titik lain, akan didapatkan sebuah garis yang khas, disebut garis beban (load line).
Apabila grafik garis beban dioda digambarkan pada grafik dioda, maka akan didapatkan grafik seperti pada Gambar 1. Kedua grafik itu memiliki sebuah titik potong, yang disebut dengan titik operasi (operating point), yang menyatakan arus dan tegangan dioda sesuai dengan tegangan input dan tahanannya.


Gambar 1. Load Line dan Operating Point

B. Model Dioda
Dioda dalam prakteknya, seringkali didekati dengan menggunakan pendekatan atau model. Sudah barang tentu, model ini tetap berdasarkan kepada representasi matematika dan grafik dari karakteristik V-I dari dioda itu sendiri. Penyederhanaan model ini, hanya ingin memberikan gambaran global dari cara kerja dioda, namun belum merepresentasikan detil-detil penting dari dioda itu sendiri. Terdapat beberapa model pendekatan dioda, yaitu: Model Dioda Ideal, Model Dioda Offset dan Model Dioda Real. Model Dioda Ideal memiliki karakteristik V-I seperti pada Gambar 2 (a). Pada model ini, suatu dioda berlaku sebagai konduktor yang sempurna (bertegangan nol) bila diberi forward biased dan berlaku sebagai isolatif yang sempurna (berarus nol) bila diberi reverse biased. Dalam istilah rangkaian, dioda berlaku seperti saklar (swithc), bila diberi forward biased ia bertindak sebagai saklar tertutup (ON), dan bertindak seperti saklar terbuka (OFF) bila diberi reverse biased. Model ini sangat ekstrim, sehingga untuk kondisi-kondisi tertentu, diperlukan model yang lebih baik lagi.
Sesungguhnya, diperlukan tegangan offset sekitar 0,7 volt sebelum dioda Silikion menjadi konduktor dengan baik. Gambar 2(b). memperlihatkan karakteristik V-I dioda, dimana tidak ada arus mengalir sampat tegangan dioda mencapai 0,7 volt. Pada titik ini dioda mulai konduksi. Jadi, dioda dianggap seperti sebuah switch yang disarikan dengan sebuah baterai 0.7 volt. Jika tegangan sumber lebih besar dari 0.7 volt, switch menutup dan tegangan dioda adalah 0.7 volt. Namun, jika tegangan sumber kurang dari 0.7 volt maka switch membuka.

Pada model ketiga ini, tahanan dalam dioda, Rf, diperhitungkan. Gambar 2(c)., menunjukkan model dioda real ini. Sehingga, pada saat konduksi, arus menghasilkan tegangan pada Rf, dimana semakin besar arus, semakin besar pula tegangan tersebut. Rangkain ekivalen pada model real dioda ini, adalah seperti sebuah saklar yang diseri dengan baterai 0.7 volt dan tahanan Rf.


Gambar 2. Model Dioda

Resiko pada proyek teknologi informasi

MANAJEMEN RESIKO

Menurur Robert Charette dalam bukunya Software Engineering Risk Analysis and Management, resiko adalah : Pertama, resiko berhubungan dengan kejadian masa yang akan datang. Sekarang dan kemarin tidak mendapat perhatian aktif, karena kita telah mendapatkan apa yang telah kita tabur lewat sepak terjang di masa lalu. Kedua, bahwa resiko melibatkan perubahan, seperti dalam perubahan pikiran, pendapat, aksi atau tempat. Dan yang ketiga, resiko melibatkan pilihan dan ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

Bila resiko dipertimbangkan dalam konteks rekayasa perangkat lunak, maka masa yang akan datang adalah perhatian kita mengenai :

1. Resiko apa yang menyebabkan proyek perangkat lunak menjadi serba salah ?
2. Bagaimana perubahan pada persyaratan pelanggan, teknologi pengembangan, komputer target, dan semua entitas lain yang berhubungan dengan proyek, mempengaruhi ketepatan waktu dan keberhasilan keseluruhan ?
3. Bagaimana banyak orang harus dilibatkan, berapa banyak penekanan pada kualitas yang dianggap memadai ?

Peter Drucker mengatakan “Meskipun tidak ada gunanya mencoba mengeliminasi resiko, dan sangat mungkin dipertanyakan bila kita mencoba meminimalkannya, sangat penting bahwa resiko yang diambil merupakan resiko yang tepat.” Sebelum kita mengidentifikasian “resiko yang benar” yang akan diambil selama menjalankan suatu proyek perangkat lunak, penting untuk mengidentifikasi semua resiko secara jelas.

STRATEGI RESIKO REAKTIF VS. PROAKTIF

RESIKO PERANGKAT LUNAK

Resiko selalu melibatkan dua karakteristik yaitu :

1. Ketidakpastian

Kejadian yang menandai resiko mungkin atau tidak mungkin terjadi, yaitu ada 100% resiko yang mungkin.

2. Rugi

Bila resiko menjadi realitas, akibat yang tidak diinginkan atau kerugian akan dialami.

Ada beberapa Kategori resiko yaitu :

1. Resiko Proyek

Resiko proyek mengancam rencana proyek. Yaitu bila resiko proyek menjadi nyata, ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip dan bahwa biaya menjadi bertambah. Resiko proyek mengidentifikasi hal potensial yang berhubungan dengan pembiayaan, jadwal, personil, sumber-sumber daya, pelanggan dan masalah persyaratan serta pengaruhnya terhadap proyek perangkat lunak.

2. Resiko Teknis

Resiko teknis mengancam kualitas dan ketepatan waktu perangkat lunak yang akan dihasilkan. Bila resiko teknis menjadi kenyataan, implementasinya menjadi sangat sulit atau tidak mungkin. Resiko teknis mengidentifikasi desain potensial, implementasi, interfecing, verifikasi dan masalah pemeliharaan.

3. Resiko Bisnis

Resiko bisnis mengancam viabilitas perangkat lunak yang akan dibangun. Resiko bisnis membahayakan proyek atau produk. Adapun lima resiko bisnis utama yaitu :

* Pembangunan produk atau system yang baik sekali yang sebenarnya tidak pernah diinginkan oleh setiap orang (resiko pasar).
* Pembangunan sebuah produk yang tidak lagi sesuai dengan keseluruhan strategi bisnis bagi perusahaan (resiko strategi)
* Pembangunan sebuah produk di mana bagian pemasaran tidak tahu bagaimana harus menjualnya
* Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dengan perubahan pada focus atau perubahan pada manusia (resiko manajemen)
* Kehilangan hal-hal yang berhubungan dengan biaya atau komitment personal (resiko manajemen)

Sedangkan resiko yang diusulkan oleh Charette adalah :

1. Resiko yang sudah diketahui adalah resiko yang dapat diungkap setelah dilakukan evaluasi secara hati-hati terhadap rencana proyek, bisnis, dan lingkungan teknik dimana proyek sedang dikembangkan dan sumber informasi reliable lainnya.

2. Resiko yang dapat diramalkan diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya.

3. Resiko yang tidak diharapkan dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk diidentifikasi sebelumnya.

IDENTIFIKASI RESIKO

Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana proyek. Dengan mengidentifikasian resiko yang sudah diketahui dan dapat diprediksi, manajer proyek mengambil langkah pertama ke depan untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.

Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item resiko. Checklist dapat digunakan pada identifikasi resiko dan berfokus pada beberapa himpunan bagian resiko yang sudah diketahui dan diprediksi dalam sub kategori berikut ini :

1. Ukuran produk

Resiko sehubungan dengan keseluruhan ukuran perangkat lunak yang akan dibangun atau dimodifikasi. Check list item resiko yang berhubungan dengan ukuran produk adalah :

* Ukuran produk diperkirakan dalam LOC atau FP ?
* Tingkat kepercayaan dalam estimasi ukuran yang diperkirakan ?
* Ukuran produk yang diestimasi dalam jumlah program, file dan transaksi ?
* Presentase deviasi dalam ukuran produk dari rata-rata produk terakhir ?
* Ukuran database yang dibuat atau digunakan oleh produk ?
* Jumlah pemakai produk ?
* Jumlah perubahan yang diproyeksikan ke persyaratan produk ? sebelum penyampaian ? setelah penyampaian ?
* Jumlah perangkat lunak yang digunakan kembali ?

2. Pengaruh bisnis

Resiko sehubungan dengan batasan yang dibebankan oleh manajemen atau pasar. Check list item resiko yang berhubungan dengan pengaruh bisnis adalah

* Pengaruh produk terhadap hasil perusahaan ?
* Visibilitas produk terhadap manajemen senior ?
* Kelayakan deadline penyampaian ?
* Jumlah pelanggan yang akan menggunakan produk dan konsistensi kebutuhan relative mereka dengan produk tersebut ?
* Jumlah produk/system lain dengan apa produk ini harus dapat saling dioperasikan ?
* Kepintaran pemakai akhir ?
* Jumlah dan kualitas dokumentasi produk yang harus diproduksi dan disampaikan kepada pelanggan ?
* Batasan pemerintahan pada konstruksi produk ?
* Biaya yang berhubungan dengan penyampaian yang terlambat ?
* Biaya yang berhubungan dengan produk detektif ?

3. Karakteristik pelanggan

Resiko sehubungan dengan kepintaran pelanggan dan kemampuan pengembang untuk berkomunikasi dengan pelanggan dengan cara yang tepat. Semua pelanggan tidak diciptakan sama. Pressman dan Herron menyatakan bahwa :

* Pelanggan mempunyai keinginan yang berbeda. Beberapa tahu apa yang mereka inginkan; yang lainnya tahu apa yang tidak mereka inginkan. Banyak pelanggan mau merinci detailnya, sementara yang lain dapat dipuaskan dengan janji-janji kosong.
* Pelanggan memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa menikmatinya sebagai pelanggan - tekanan, negosiasi, penghargaan psikologis dari suatu produk yang baik. Sementara lainnya tidak ingin menjadi pelanggan sama sekali.
* Pelanggan juga memiliki hubungan yang bervariasi dengan pemasok mereka. Beberapa mengenali produk dan produser secara baik; yang lainnya mungkin tidak, hanya berkomunikasi dengan produser melalui surat atau korespondensi serta beberapa melalui telepon.
* Pelanggan juga kadang-kadang bertentangan. Mereka menginginkan semua yang sudah ada kemarin secara gratis. Sering para pelanggan terperangkap di antara kontradisksi di dalam diri mereka sendiri.

Checklist item resiko yang mengidentifikasi resiko-resiko yang berhubungan dengan para pelanggan yang berbeda adalah :

* Pernahkan anda sebelumnya bekerja dengan pelanggan ?
* Apakah pelanggan memiliki gagasan yang solid mengenai apa yang diperlukannya ? sudahkah pelanggan menggunakan waktunya untuk menuliskannya ?
* Apakah pelanggan akan setuju dengan penggunaan waktu di dalam pertemuan pengumpulan persyaratan formal untuk mengidentifikasi ruang lingkup proyek?
* Apakah pelanggan bersedia membangun sambungan komunikasi cepat dengan pengembang ?
* Apakah pelanggan bersedia berpartisipasi dalam kajian ?
* Apakah pelanggan secara teknis pandai dalam area produk tersebut ?
* Apakah pelanggan bersedia membiarkan orang-orang melakukan pekerjaan mereka?
* Apakah pelanggan memahami proses perangkat lunak tersebut ?

4. Definisi proses

Resiko sehubungan dengan tingkat di mana proses perangkat lunak telah didefinisikan dan diikuti oleh organisasi pengembangan. Adapun masalah-masalah dalam proses :

* Apakah manajemen senior anda mendukung suatu pernyataan kebijaksanaan yang menekankan pentingnya suatu proses standar untuk pengembangan proses ?
* Sudahkah organisasi anda mengembangkan suatu deskripsi tertulis mengenai proses perangkat lunak yang akan digunakan pada proyek ini ?
* Apakah anggota-anggota staf ditugasi ke proses perangkat lunak pada saat perangkat lunak didokumentasi dan bersedia menggunakannya ?
* Apakah proses perangkat lunak digunakan untuk proyek lain ?
* Sudahkah organisasi anda mengembangkan atau mendapatkan serangkaian kursus pelatihan rekayasa perangkat lunak bagi para manajer dan staf teknik ?
* Apakah standar rekayasa perangkat lunak yang diterbitkan disediakan untuk setiap pengembangan perangkat lunak dan manajer perangkat lunak ?
* Sudahkah dokumen outline dan contoh-contoh dikembangkan untuk semua yang ditentukan sebagai bagian yang dapat disampaikan sebagai bagian dari proses perangkat lunak ?
* Apakah kajian teknis formal terhadap spesifikasi persyaratan, desain dan kode dilakukan secara regular ?
* Apakah kajian teknis formal terhadap prosedur pengujian dan test case dilakukan secara reguler ?
* Apakah hasil dari masing-masing kajian teknis formal didokumentasikan, termaksud kesalahan yang ditemukan dan sumber daya yang digunakan ?
* Apakah mekanisme untuk memastikan bahwa kerja yang dilakukan pada suatu proyek sesuai dengan standar rekayasa perangkat lunak ?
* Apakah manajemen konfigurasi digunakan untuk memelihara konsistensi diantara system/persyaratan perangkat lunak, desain, kode dan test case ?
* Apakah digunakan suatu mekanisme untuk mengontrol perubahan ke persyaratan pelanggan yang memperngaruhi perangkat lunak ?
* Adakah pernyataan mengenai kerja, spesifikasi persyaratan pelanggan dan rencana pengembangan perangkat lunak yang didokumentasikan untuk masing-masing subkontrak ?
* Apakah ada prosedur untuk menelusuri dan mengkaji kinerja subkontrak ?

Masalah-masalah teknis

* Apakah digunakan teknik spesifikasi aplikasi untuk membantu komunikasi di antara pelanggan dan pengembang ?
* Apakah metode spesifik digunakan untuk analisis perangkat lunak ?
* Apakah anda melihat suatu metode spesifik untuk data dan desain arsitektur?
* Apakah lebih dari 90 persen dari kode anda ditulis dengan bahasa orde yang lebih tinggi ?
* Apakah konvensi spesifik untuk dokumentasi kode didefiniskan dan digunakan ?
* Apakah anda menggunakan metode spesifik untuk desain test case ?
* Apakah digunakan peranti lunak untuk mendukung perencanaan dan aktivitas penelusuran ?
* Apakah digunakan peranti perangkat lunak manajemen konfigurasi untuk mengontrol dan menelusuri aktivitas perubahan di seluruh proses perangkat lunak ?
* Apakah digunakan peranti perangkat lunak untuk mendukung analisis perangkat lunak dan desain proses ?
* Apakah digunakan peranti untuk menciptakan prototipe perangkat lunak ?
* Apakah digunakan peranti perangkat lunak untuk mendukung proses pengujian ?
* Apakah peranti perangkat lunak digunakan untuk mendukung produksi dan manajemen dokumentasi ?
* Apakah metrik kualitas dikumpulkan bagi semua proyek perangkat lunak ?
* Apakah metrik produktivitas dikumpulkan bagi semua proyek perangkat lunak ?

Bila mayoritas jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah tidak, maka proses perangkat lunak lemah dan berisiko tinggi.

5. Lingkungan pengembangan

Resiko sehubungan dengan keberadaan dan kualitas peranti yang akan digunakan untuk membangun produk. Lingkungan proses perangkat lunak mendukung tim proyek, proses dan produk. Lingkungan yang salah dapat menjadi sumber resiko yang penting. Adapun checklist item yang berhubungan dengan lingkungan pengembangan :

* Apakah peranti manajemen proyek dapat diperoleh ?
* Apakah peranti manajemen proses dapat diperoleh ?
* Apakah peranti untuk analisis dan desain dapat diperoleh ?
* Apakah peranti analisis dan desain penyampaian metode sesuai bagi produk yang akan dibangun ?
* Apakah kompiler atau generasi kode dapat diperoleh sesuai untuk produk yang akan dibangun ?
* Apakah peranti pengujian dapat diperoleh dan sesuai dengan produk yang akan dibangun ?
* Apakah peranti manajemen konfigurasi perangkat lunak dapat diperoleh ?
* Apakah lingkungan menggunakan suatu database atau tempat penyimpanan ?
* Apakah semua peranti perangkat lunak diintegrasikan satu dengan lainnya ?
* Sudahkah anggota tim proyek menerima pelatihan dengan masing-masing peranti ?
* Apakah ada pakar lokal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai peranti tersebut ?
* Apakah bantuan dan dokumentasi on line bagi peranti memadai ?

Bila mayoritas jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah tidak, berarti lingkungan pengembangan perangkat lunak lemah dan beresiko tinggi.

6. Teknologi yang akan dibangun

Resiko sehubungan dengan komplesitas system yang akan dibangun dan kebaruan teknologi yang dikemas oleh system. Checklist item resiko yang berhubungan dengan teknologi yang akan dibangun adalah :

* Apakah teknologi yang akan dibangun adalah hal yang baru untuk organisasi anda ?
* Apakah persyaratan pelanggan memerlukan kreasi algoritma baru atau teknologi input atau output ?
* Apakah perangkat lunak berinterface dengan perangkat keras baru atau belum terbukti ?
* Apakah perangkat lunak yang akan dibangun berinterface dengan produk perangkat lunak yang dipasok oleh vendor yang belum terbukti ?
* Apakah perangkat lunak yang akan dibangun berinterface dengan suatu sistem database yang fungsi dan kinerjanya belum dibuktikan di dalam area aplikasi ini ?
* Apakah diperlukan interface pemakai khusus oleh persyaratan produk ?
* Apakah persyaratan untuk produk memerlukan kreasi komponen program yang tidak sama dengan yang dikembangkan terakhir oleh organisasi anda ?
* Apakah persyaratan memerlukan pemakaian analisis, desain, atau metode pengujian baru ?
* Apakah persyaratan memerlukan metode pengembangan perangkat lunak tidak konvensional, seperti metode formal, pendekatan AI based, dan jaringan saraf buatan.
* Apakah persyaratan meletakan batasan kinerja yang efektif pada produk tersebut?
* Apakah pelanggan tidak yakin bahwa fungsionalitas yang diminta dapat dilakukan?

Bila jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas adalah ya, penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan untuk memperkirakan resiko potensial.

7. Ukuran dan pengalaman staf - resiko sehubungan dengan keseluruhan teknik dan pengalaman proyek dari perekayasa perangkat lunak yang akan melakukan tugas tersebut. Checklist item resiko yang berhubungan dengan ukuran staf dan pengalaman adalah :

* Apakah orang-orang terbaik dapat didapatkan ?
* Apakah orang-orang tersebut memiliki gabungan keterampilan yang benar ?
* Apakah orang-orang yang ada mencukupi ?
* Apakah staf dimasukkan ke dalam seluruh durasi proyek ?
* Akankah banyak staf proyek bekerja hanya dalam paruh waktu pada proyek ini ?
* Apakah staf memiliki pengharapan yang tepat mengenai pekerjaan yang ada sekarang ?
* Sudahkah staf menerima pelatihan yang memadai ?
* Apakah pergantian di antara staf akan cukup rendah untuk memungkinkan kontinuitas ?

Bila jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah tidak, maka penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan untuk memperkirakan resiko potensial.

KOMPONEN RESIKO DAN DRIVER

Manajer proyek mengidentifikasi resiko driver yang mempengaruhi komponen resiko perangkat lunak. Adapun komponen resiko didefinisikan dengan cara :

1. Resiko kinerja - tingkat ketidakpastian di mana produk akan memenuhi persyaratannya dan cocok dengan penggunaannya.

2. Resiko biaya - tingkat ketidakpastian di mana biaya produk akan dijaga

3. Resiko dukungan - tingkat ketidakpastian di mana perangkat lunak akan mudah dikoreksi, disesuaikan dan ditingkatkan

4. Resiko jadwal - tingkat ketidakpastian di mana jadwal proyek akan dijaga dan produk akan disampaikan tepat waktu.

PROYEKSI RESIKO

Proyeksi resiko disebut juga perkiraan resiko, berusaha menjangkau setiap resiko dalam dua cara - kemungkinan atau probablititas di mana resiko adalah nyata dan konseskuensi masalah yang berhubungan dengan resiko yang harus terjadi. Ada empat aktivitas proyeksi resiko yaitu :

1. Membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan resiko yang dirasakan

2. Menggambarkan konsekuensi resiko

3. Memperkirakan pengaruh resiko pada proyek dan produk

4. Mencatat keseluruhan akurasi proyeksi resiko sehingga tidak akan ada kesalahpahaman

MENILAI PENGARUH RESIKO

Ada tiga faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi konsekuensi jika suatu resiko benar-benar terjadi yaitu :

1. Sifat

2. Ruang lingkupnya

3. Timingnya

Berikut ini langkah-langkah yang direkomendasikan untuk menentukan konsekuensi keseluruhan dari suatu resiko :

1. Tentukan probabilitas rata-rata dari kejadian untuk masing-masing komponen resiko

2. Dengan menggunakan tabel resiko, tentukan pengaruh untuk masing-masing komponen berdasarkan kriteria yang diperlihatkan

3. Lengkapi tabel resiko dan analisis hasilnya.

PENILAIAN RESIKO

Rumus untuk penilaian resiko : [ri,li,xi]

Dimana ri adalah resiko, li adalah kemungkinan dan xi adalah pengaruh dari resiko tersebut. Selama penilaian resiko, lebih jauh kita harus menguji akurasi estimasi yang dibuat selama proyeksi resiko, berusaha memprioritaskan resiko yang diungkap, dan mulai berpikir mengenai cara mengontrol dan atau mencegah resiko yang mungkin terjadi.

Selama penilaian resiko, kita melakukan langkah-langkah berikut :

1. Tentukan tingkat referen resiko untuk proyek

2. Usahakan untuk mengembangkan hubungan antara masing-masing [ri,li,xi] dan masing-masing tingkat referen

3. Prediksikan himpunan titik referen yang menentukan daerah terminasi, dibatasi oleh kurva atau area ketidakpastian. Cobalah memprediksi bagaimana penggabungan kombinasi resiko akan mempengaruhi suatu titik referen.

Pengertian dan ruang lingkup proyek

PENGERTIAN PROYEK

Pengertian judul proyek untuk Tugas Akhir Konsepsi “Perancangan Ulang Kantor Pusat PT Asian Profile Indosteel di Surabaya” dijelaskan sebagai berikut:
Menurut Drs. Kamisa, ulang berarti: kembali; lagi; berkali-kali. Perancangan sama dengan: proses, cara, perbuatan merancang. Dan merancang diartikan: mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu), merencanakan.
Perancangan dalam konteks arsitektur, adalah semata-mata usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan dapat dianggap sebagai sesuatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan semula suatu metode atau proses tranformasi, dan sesuatu keadaan masa depan yang dibayangkan. Perancangan terjemahan dari design – yang dalam bentuk kata kerjanya dapat diartikan “merancang, untuk tujuan” – diartikan sebagai suatu produk perumusan keinginan atau cita-cita masa datang yang merupakan penguraian/bagian-bagian dari produk perencanaan. Sedangkan perencanaan sendiri terjemahan dari planning merupakan suatu hasil rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari oleh suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut pertimbangan yang sistematis akan dapat membawa keuntungan, tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan-tindakan selanjutnya berupa rangkaian kegiatan sistematis lainnya. Tindakan yang dirumuskan semula itu masih bersifat terbuka bagi kemungkinan adanya pilihan cara tindakan lain, dan mungkin disesuaikan apabila dianggap kurang menguntungkan pada saat tertentu. Jadi perancangan adalah kelanjutan yang berbentuk uraian atau penjabaran dari perencanaan.
Perancangan ulang terjemahan dari redesign, yang berarti tindakan merancang sekali lagi, yang sebelumnya telah ada rancangan pada suatu objek yang sama. Perancangan ulang ini dilakukan karena adanya kekurang-kekurangan pada rancangan yang lama, dan membuat rancangan baru yang diharapkan dapat lebih baik dan lebih menguntungkan.
Menurut Dhanny R. Cyssco dan Dr. Jack Dawson, pusat sama dengan center, bagian tengah. Dan menurut William D. Powell, dapat juga disamakan dengan main, yang berarti utama, besar, induk. Jadi kantor pusat dapat diartikan sebagai kantor utama atau kantor induk yang berada di bagian tengah.
PT Asian Profile Indosteel adalah nama perusahaan pemilik kantor tersebut. Dan Surabaya adalah nama kota tempat kantor itu berada.
Jadi Perancangan Ulang Kantor Pusat PT Asian Profile Indosteel di Surabaya dapat dijabarkan menjadi perumusan keinginan atau cita-cita yang didasari oleh suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut pertimbangan yang sistematis akan dapat lebih membawa keuntungan dibandingkan rancangan sebelumnya pada objek bangunan yang dipakai untuk bekerja yang berkenaan dengan urusan administrasi dan organisasi milik PT Asian Profile Indosteel di suatu kota bernama Surabaya.

RUANG LINGKUP PROYEK
Pengertian : Jaman sekarang ini banyak kita menemukan contoh adanya proyek baik itu proyek skala kecil maupun besar, proyek komersial maupun pelayanan umum. Pembangunan pelabuhan, pembangunan pelabuhan, pembangunan bandara dan lain – lain disebut proyek dan Ruang lingkup proyek meliputi tata cara untuk menentukan waktu proyek dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan di garap, pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek tersebut di mulai.

Contoh : proyek yang ada disekitar daerah saya yaitu seperti pembangunan perumahan, perbaikan jalan dan pembanguan mesjid.