Sabtu, 26 Februari 2011

MENULIS KARYA ILMIAH



scientific paper atau yang sering di katakan karya ilmiah merupakan sebuah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah antara lain :
·         a. laporan penelitian
·         b. makalah seminar atau simposium
·         c. artikel jurnal
yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan “verifikasi” terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya.

Sitematika Karya Ilmiah

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan berikut:
1.      1. Apa yang menjadimasalah?
2.      2. Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkanmasalah?
3.      3. Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalahitu?
4.      4. Apa yang ditemukan?
5.      5. Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?

Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya biasanya dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang kerangka acuan teoretik yang digunakan dalam memecahkan masalah umumya dikemukakan dalan bagian dengan judul Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan Teori , atau Telaah Kepustakaan, atau label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan dikemas dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi atau Prosedur atau Bahan dan Metode. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian. Sementara itu paparan tentang makna dari temuan penelitian umumnya dikemukakan dalam bagian Diskusi atau Pembahasan.

Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku. Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya.  Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
Laporan Kerja Praktek

Laporan praktikum umumnya terdiri atas komponen-komponen:
1.      Tujuan, yangmemaparkan permasalahan apa yang akan diselidiki
2.      Teori, yang memaparkan konsep dan prinsip yang melandasi penyelidikan yang dilakukan
3.      Alat dan bahan, yang merupakan paparan tentang jenis alat dan bahan yang dipakai, baik nama maupun ukuran.
4.      Prosedur percobaan, yang memaparkan tahap-demi tahap yang dilakukan
5.      Hasil Percobaan , yang mengungkapkan data yang telah ditabulasi, hasil analisis data, baik secara statistik maupun tidak, serta temuan-temuan penting percobaansebagai hasil analisis data
6.      Pembahasan, yang mengungkapkan rasionalisasi(penjelasan yang masuk akal) terhadap berbagai temuan yang menarik, misalnyaperbedaan antara prediksi teoretis dengan realita yang diamati
7.      Kesimpulan ,sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh.

Menuliskan Daftar Pustaka

Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen Web, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masing-masing bidang.

 

Contohnya dari Buku

-       Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya ke            Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.


Dari Internet berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis, diikuti secara berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online volume dan nomor, dan diakhiri dg almat sumber rujukan tersebut dengan keterangn kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh:

-       Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis   Archives, (Online), Vol. 3, No. 1,

(http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

 

 menulis Karya Non Ilmiah

Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
1.1 Ciri – ciri Karya Non Ilmiah
a.Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
b.Persuasif : penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
c.Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
d.Kritik tanpa dukungan bukti.
1.2 Macam-macam Karya Non Ilmiah
· Dongeng
Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.
· Cerpen
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
· Novel
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.
· Drama
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
· Roman
Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. 

Sumber :
http://www.wikipedia.com
Akhadiah, S., Arsjad, M. G., Ridwan, S. H. (1988). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.


1 komentar:

  1. artikel yang menarik untuk pembelajaran.
    jangan lupa kunjungi balik blogku sob. :)

    BalasHapus